Spanduk #Komedi_Legislatif Jadi Perhatian Pengguna Jalan Cijoho - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 01 Juli 2020

Spanduk #Komedi_Legislatif Jadi Perhatian Pengguna Jalan Cijoho


KUNINGAN - Sejak Senin (29/06/2020), sebuah spanduk yang membentang di pinggir jalan dekat lampu merah Cijoho, Kuningan, menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar,  terutama para pengguna jalan. Ketika lampu berwarna merah kendaraan dari arah selatan (Jalan Siliwangi), akan jelas melihat spanduk tersebut saat menengok ke kiri. 



Spanduk tersebut bertuliskan "#Komedi_Legislatif" dengan bergambar orang tersenyum sedang berpidato di atas podium dan di belakang mikrofon. Spanduk diikatkan memanjang dari tiang telepon ke tiang telepon lainnya. 

Salah seorang pengguna jalan yang berhenti di lamer Cijoho, Iwan (38), saat dimintai tanggapan ketika melihat spanduk itu mengaku merasa lucu. Namun dirinya juga tidak tahu banyak maksud yang tersirat dari pemasamgan spanduk tersebut.

"Legislatif itu DPRD kan?,  kenapa tagarnya Komedi Legislatif ya?,  Memangnya di DPRD Kuningan mau ada pagelaran lawak atau bagaimana,  Saya juga kurang paham, " ujarnya Selasa (30/06) siang kemarin. 

Ia mengaku selama ini tidak begitu mengikuti perkembangan berita soal kegiatan DPRD Kuningan, sehingga tak tahu apa maksud tulisan di spanduk tersebut.

Lain halnya,  ketika kuninganreligi.com mencoba bertanya pada pemerhati kebijakan pemerintah daerah, Soedjarwo,  atau yang biasa dikenal Mang Ewo. 

Pria yang sering terlihat di gedung dewan ini menanggapi miris saat tahu ada spanduk bertuliskan Komedi Legislatif itu. 

"Miris melihatnya, kerika sudah ada elemen masyarakat yang berani memberikan penilaian seperti itu.  Apa yang sering disebut dinamika oleh anggota dewan yang terhormat terkait hal yang terjadi di gedung Rakyat ( Lembaga Legislatif) ternyata hanya dianggap sebagai sebuah komedian yang dapat dikonotasikan sebuah dagelan oleh rakyat,  " papar Mang Ewo kepada kuninganreligi.com, Rabu (01/07/2020).

Munculnya spanduk yang bernada "cemooh" itu,  kata Mang Ewo,  juga menunjukan bahwa tingkat kepercayaan rakyat terhadap lembaga yang diisi oleh sosok pilihan dengan status Wakil Rakyat, mengalami degradasi hingga titik terendah.

"Guna mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sudah terdegradasi tadi, tentunya dibutuhkan kerja extra keras dari  50 anggota Legislatif di bawah kepemimoinan Nuzul Rachdi, " tandasnya. 

 Kerja extra keras yang dimaksud Mang Ewo itu,  diantaranya adalah mengkomodir apa yang disuarakan rakyat selama ini, tanpa memilah-milah persoalan. 



"Artinya ketika ada suara rakyat yang terkait dengan dugaan adanya perilaku Anggota Dewan yanh dinilai "kurang pantas" dan disampaikan kepada AKD yang berwenang melakukan penanganan persoalan tersebut, tidak perlu disikapi dengan angkuh dan arogan. Biarkan fungsi AKD yang berwenang menangani pengaduan masyaraktat menjalankan fungsi dan kewenangannya tanpa ada intervensi, " tukasnya.  (Nars)