KUNINGAN - Tudingan hoax yang dilontarkan Paguyuban Sopir Dump Truk (PSDT) Kuningan atas pemberitaan terkait 260 sopir yang mendapatkan bantuan sembako yang difasilitasi oleh Ketua DPRD Kuningan, sontak mendapat jawaban dari Ketua Fraksi PDIP DPRD Kuningan, Dede Sembada.
Kepada kuninganreligi.com, Desem, sapaannya, menyatakan bahwa tudingan kepada Ketua DPRD tersebut harus didasari oleh fakta yang ada. Jika tidak berlandaskan fakta dan data, tudingan tersebut bisa saja menjadi sebuah ungkapan di ranah umum yang melanggar aturan dan norma.
" Pak Zul (Nuzul Rachdi -red) itu kan sebagai anggota Fraksi kami, dan juga sekaligus Ketua DPRD. Mungkin saya perlu mengeluarkan tanggapan, " kata Desem.
Kepada semua pihak, Ia meminta agar tidak.mudah membuat narasi-narasi yang membuat kegaduhan, apalagi di tengah Pandemi Covid-19. Ditambah lagi, mengeluarkan tuduhan hoax, itu kan menurutnya harus dibuktikan dengan data dan fakta.
"Ketua DPRD itu kan mewakili lembaga dewan ke dalam dan ke luar, " ujarnya.
Desem menceritakan kronologi pemberian bantuan sembako yang difasilitasi Ketua DPRD untuk para sopir dump truk tempo hari. Saat itu, ungkapnya, Ketua DPRD menerima audiensi dari para sopir dump truk.
" Saat itu mereka mengeluhkan bahwa belum memdapatkan bantuan apapun dari sumber manapun di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Sehingga dengan rasa empatinya, apalagi tugas anggota dewan itu kan menmapung dan menindaklanjuti aspirasi, maka Pak Zul segera meresponnya, " papar Desem.
Zul, kata Desem, kemudian menyampaikan aspirasi tersebut kepada Dinas Sosial, agar bisa diberikan bantuan sembako dari pemerintah. Karena mereka juga, menurut Desem, sebagai warga yang harus diperhatikan dan terdampak Covid-19.
"Bantuan itu kan sudah teranggarkan pemerintah, maka bilamana ada yang belum terdata dan terkena dampak, itu kan harus dibantu, " tambahnya.
Para sopir dump truk pun telah menyampaikan data kepada Ketua DPRD untuk bisa difasilitasi. Maka, imbuhnya, Zul lantas meminta Dinas Sosial untuk mengakomodir bantuan tersebut buat mereka.
"Dari data tersebut kan ada yang sudah turun dan ada yang belum.Yang belum turun kan mungkin perlu diverifikasi dulu, jangan sampai ada yang dobel menerima dari sumber lain, " kata Desem lagi.
Pemberian bantuan sembako tersebut juga, imbuhnya, sudah disampaikan dalam Rapat Pimpinan Fraksi.
"Saya mohon kepada semua pihak janganlah mengeluarkan statemen yang membuat gaduh masyarakat, apalagi menuduh hoax, prank. Kita kan ingin suasana masyarakat yang kondusif terutama di masa pandemi Covid-19, " sebutnya. (Nars)