KUNINGAN - Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kuningan berdampak pada harga jual ayam pedaging jenis Broiler (BR) di tingkat peternak. Harga ayam BR ukuran 1,5-1,7 di wilayah Kuningan, sempat turun drastis pekan lalu hingga ke angka Rp 5000 per ekor di akhir pekan kemarin.
Hal itu diungkapkan Mandra (38 tahun), peternak asal Kuningan, kepada kuninganreligi.com, Rabu (08/04/2020).
Menurutnya, meski sempat turun drastis, mulai Senin (06/04) kemarin, harga ayam BR mulai merangkak naik kembali.
"Secara bertahap, harganya mulai naik sejak Senin kemarin, selama tiga hari, sekarang (Rabu, 08/04), di tingkat peternak, sudah mencapai Rp 15.500 per ekor, " ujarnya.
Sedangkan untuk biaya produksi (BPP/BEP) untuk ayam bobot 1,5-1,7, jelas Mandra, adalah di kisaran Rp 17.500 Harga tersebut adalah dengan asumsi harga DOC Rp 5 ribu dan harga pakan Rp 7 ribu.
"Jika harga tidak ada kenaikan, bahkan jatuh lagi, tentu di tingkat peternak sangat mengalami kerugian, " kata Dia.
Yang membuatnya kaget, sebutnya, meski di tingkat peternak ada turun naik harga, namun untuk pedagang di pasar tradisional dan modern di Kuningan harga ayam jenis BR masih stabil di angka Rp 32-33 ribu.
"Padahal seharusnya, sesuai kesepakatan, harga ayam karkas normal di pasar
idealnya adalah harga peternak ditambah Rp 15 ribu, mahal-mahalnya juga lebih Rp 17 ribu dari harga ayam hidup, " tandasnya.
Naik turunnya harga di tingkat peternak, kata dia, bukan dipengaruhi oleh minimnya pasokan maupun melonjaknya harga pakan.
Karena, meski di saat pandemi Covid-19, untuk armada pengangkut ternak dan pakan serta kebutuhan pokok tidak mendapat hambatan dari diberlakukannya karantina wilayah parsial di beberapa daerah. (Nars)