KUNINGAN - Gugus Tugas Crisis Center Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Kuningan merilis data jumlah pemudik yang datang ke Kuningan selama periode darurat pandemi Covid-19. Data berbentuk tabel jumlah pemudik per kecamatan itu disampaikan dengan update terakhir pada Senin (06/04/2020).
Dari data yang diterima redaksi kuninganreligi.com terlihat bahwa di Kecamatan Ciawigebang terdapat jumlah pemudik terbanyak, yakni sejumlah 3.548 orang. Sedangkan, jumlah pemudik paling sedikit berada di Kecamatan Pasawahan dengan jumlah 372 orang.
"Ada dua kecamatan yang belum menyetorkan rekapan data jumlah pemudik hingga hari ini, yakni Kecamatan Cilimus dan Mandirancan, " jelas salah seorang petugas Crisis Center, Avo Juhartono, kepada media, pada Senin malam.
Ia menjumlahkan, rekapitulasi jumlah pemudik dari 32 kecamatan yang terdata pihaknha adalah sebanyak 35.725 jiwa. Jika dibandingkan dengan data yang masuk melalui petugas pos check point di lima titik perbatasan, data tersebut lebih sedikit, karena dari rekapan data pos check point didapat jumlah pemudik sebanyak 38.899 orang.
"Memang belum lengkap (data di crisis center-red), karena sampai saat ini, pendataan masih berlangsung dan terus menerus,” kata Avo.
Data jumlah pemudik itu, sambungnya, tentu akan berbeda di lapangan, karena selian banyak pemudik yang lolos dari check point, karena melalui jalan alternatif, juga masih ada pemudik yang belum melaporkan kedatangannya ke posko-posko check point di desa-desa.
Petugas Crisis Center ini berharap agar warga pemudik bisa melakukan pelaporan kepada petugas check point di masing–masing desa. Karena pendataan ini merupakan salah satu upaya agar tim percepatan penanganan Covid-19 bisa memantau mereka dalam rangka pelaksanaan Social Distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Berikut disampaikan data perkembangan jumlah pemudik dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Kuningan (update Senin (06/04):