KUNINGAN - Puluhan warga sekitar Waduk Darma mendatangi gedung DPRD Kuningan, pada Jumat (08/11/2019).
Mereka tiba di gedung rakyat pukul 14:35 WIB, sedikit terlambat dari jadwal yang disampaikan yakni pukul 13:00 WIB.
Mereka mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Waduk Darma, yang berasal dari desa-desa sekitar Waduk Darma.
Rombongan akhirnya diterima beraudiensi oleh salah seorang pimpinan DPRD, H Ujang Kosasih, didampingi aleg asal Kecamatan Darma, Deki Zaenal Mutaqin, di ruang Banmus DPRD Kuningan.
Dalam audiensinya, juru bicara forum, Dadan Somantri Indra Santana, menuding ada satu tahapan yang dilewati pihak pemerintah terkait rencana Revitalisasi Waduk Darma menjadi destinasi wisata bertaraf internasional.
"Sosialisasi ini penting, karena dari Revitalisasi tersebut kita belum tahu apa ekses dari pembangunan wisata Waduk Darma menjadi taraf internasional. Bisa saja nanti timbul dampak buruk, karena wisata identik dengan kemaksiatan, " tandasnya.
Kekhawatiran tersebut, bukan tanpa alasan, ujarnya, karena wilayah Kecamatan Darma kental akan kehidupan religius selama ini.
"Selain itu para pedagang tradisional sekitar waduk dan pengelola jaring terapung juga merasa khawatir tersingkirkan akibat rencana Revitalisasi itu. Mereka ingin jaminan dan kejelasan nasibnya jika nanti Waduk dibangun tidak tergeser oleh pelaku usaha pendatang, " tuturnya.
Selain itu, Ia menuntut agar konsep wisata yang nanti dijalankan tidak bertentangan dengan nilai agama. Sehingga kemaksiatan bisa diminimalisasi sebesar mungkin.
"Maka dengan itu, kami menuntut agar proses pembangunan wisata Waduk Darma ini dihentikan sementara sampai dipenuhi hak-hak warga untuk mendapatkan kejelasan dari adanya sosialisasi, " tandasnya.
Terpantau dari ruangan audiensi, selain warga, nampak hadir juga perwakilan instansi terkait seperti camat, DPMD. DPMPTSP, Disporapar, dan stakeholder lainnya. (Nars)