Orang Tua Murid di Kabupaten Kuningan Keluhkan Kegiatan Manasik Haji untuk Anak TK/PAUD - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 28 Agustus 2023

Orang Tua Murid di Kabupaten Kuningan Keluhkan Kegiatan Manasik Haji untuk Anak TK/PAUD

Manasik haji untuk anak usia TK dan PAUD
Ilustrasi Manasik Haji untuk Anak TK dan PAUD 

KUNINGAN  - Kegiatan praktik manasik haji yang diadakan untuk anak-anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapatkan sorotan tajam dari orang tua murid. Beberapa di antara mereka mengeluhkan biaya yang harus dikeluarkan dan mempertanyakan manfaat sebenarnya dari kegiatan tersebut.


Dian, warga Desa Subang Kabupaten Kuningan, berpendapat, mungkin tujuan dari  upaya untuk memperkenalkan anak-anak pada nilai-nilai agama dan tradisi haji sejak dini, menjadi dasar bagi beberapa lembaga pendidikan di Kabupaten Kuningan menyelenggarakan kegiatan manasik haji ini.


Namun, menurutnya, banyak orang tua murid yang mengeluhkan terhadap kegiatan ini. Sejumlah orang tua berpendapat bahwa biaya yang harus mereka keluarkan untuk mengikuti kegiatan manasik haji menjadi beban yang cukup berat, terutama bagi mereka yang berasal dari lokasi yang jauh dari tempat pelaksanaan.


"Kami tentu mendukung upaya pendidikan agama bagi anak-anak kami, tetapi biaya yang harus kami keluarkan untuk kegiatan ini sungguh menjadi beban," ungkap Dian.


Khususnya bagi keluarga yang tinggal di daerah terpencil, imbuhnya, biaya transportasi dan akomodasi tambahan dapat sangat mempengaruhi keuangan keluarga mereka.


"Bagi kami, biaya yang dikeluarkan tentu berlipat, selain ongkos untuk anak dan orang tua yang menjaga saat kegiatan tersebut, pasti ada pengeluaran lain, seperti untuk jajan, makan bahkan untuk foto kenangan," paparnya.


Di sisi lain, banyak orang tua juga mempertanyakan manfaat konkret dari kegiatan manasik haji bagi anak-anak usia TK dan PAUD. Beberapa menganggap bahwa materi yang disampaikan mungkin terlalu kompleks untuk usia tersebut, dan lebih baik digantikan dengan pendekatan yang lebih mudah dimengerti oleh anak-anak.


"Di usia mereka, praktik manasik haji ini memang bisa membangun memori yang baik. Namun kondisi fisik anak kita apakah tidak dipertimbangkan?," tanya Dian.


Belum lagi, ujarnya, usia dini adalah saatnya untuk mengenal lingkungan bermain mereka.


"Banyak anak yang hanya bengong saat disuruh praktik ke sana kemari saat manasik kemarin. Kalau sebatas pengenalan doa-doa di kelas sih enggak apa-apa ya," ungkap Dian.


Meski materi praktik manasik haji dikemas dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkat pemahaman anak, tetap saja, praktik manasik haji bagi anak usia dini / TK ini dipandang sebagian orang tua murid, belum saatnya.


"Kenapa praktik manasik tidak diberikan kepada pelajar SD, SMP, SMA atau Mahasiswa? Mungkin usia segitu akan lebih faham dibandingkan anak TK yang masih butuh ditemani orang tua mereka," tandasnya. (Nars)