Kebijakan Yayasan, 1.058 Santri Ponpes Al Multazam Akan Dirumahkan - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 28 September 2020

Kebijakan Yayasan, 1.058 Santri Ponpes Al Multazam Akan Dirumahkan

KUNINGAN - Dampak dari munculnya Klaster Pondok Pesantren Husnul Khotimah, menurut rencana, sejumlah 1.058 santri di Pondok Pesantren Al Multazam, yang lokasinya berdampingan dengan Ponpes HK, di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana, juga akan dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 baru di lingkungan pesantren. Karena letak Ponpes Al Multazam dengan Ponpes HK saling berdekatan.



Hal itu dikatakan Bupati Kuningan, Acep Purnama, yang dibenarkan juga oleh Camat Jalaksana, Toni Kusumanto, kepada KR, Senin (28/09) usai melakukan briefing di ruang kerja Bupati.

"Untuk di Ponpes Husnul akan dilakukan upaya swab massal bagi seluruh warga pesantren. Sementara untuk Ponpes Al Multazam, juga akan dilakukan upaya pemulangan para santri ke rumahnya masing-masing, " jelas Bupati Acep.

Untuk upaya merumahkan para santri Al Multazam, Bupati mengaku menyambut baik hal itu. Daripada, para santri tersebut tetap berada di lingkungan yang terdapat ribuan orang dengan ancaman penularan Covid-19, lebih baik jika mereka dirumahkan.

"Daripada was-was, lebih baik kita ambil langlah strategis yang tepat, " ucapnya.



Terkait kegiatan belajar santri, Acep menyebutkan, bisa diambil langkah melalui KBM daring, seperti yang selama ini dilakukan di sekolah-sekolah umum lainnya.

Selain itu, Tim Penanganan Covid-19 dari Provinsi Jabar pun, imbuhnya, hari ini sedah melaksanakan Rakor dengan Dinkes Kuningan untuk upaya optimal dalam penanganan Klaster Husnul Khotimah.

Terpisah, Camat Jalaksana, Toni Kusumanto, menambahkan, Selasa (29/09) besok, pihak Ponpes Al Multazam akan melakukan rapat untuk pemulangan sejumlah 1.058 santrinya.

"Untuk santri Al Multazam, dari keterangan pihak yayasan, tidak ditemukan gejala (Covid-19). Namun mereka tetap akan memulangkan santri-santrinya, " kata mantan Kabag Kesra Setda Kuningan ini.

Untuk strategi pemulangan, Toni menerangkan, akan dilakukan secara bertahap.

"Setelah sampai di rumah masing-masing, para santri juga dianjurkan untuk melaksanakan isolasi mandiri, untuk antisipasi saja, " tandasnya.



Munculnya klaster pesantren di wilayahnya, tidak lantas mengharuskan penutupan akses jalan di sekitarnya, termasuk akses menuju OW Cibulan. 

"Klaster pesantren ini kan bukan klaster di pemukiman, tapi klaster di lingkungan khusus internal pesantren. Jadi tidak harus ada penutupan wilayah luar pesantren. Hanya saja beberapa jalan akses masuk ponpes ada penutupan, sehingga untuk masuk ke sana hanya dari satu pintu, " paparnya. (Nars)