KUNINGAN - Sebelum mengisi agenda Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Syiarul Islam, Sabtu (02/11) besok, ulama kharismatik, KH Abdullah Gymnastiar, menyempatkan diri bersilaturahimm ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, pada Jum'at (01/11/2019) siang.
Kedatangan Aa Gym, sapaannya, didampingi oleh dr. Asep Hermana Sp.B. , H. Yogi Tyandaru, H. M. Benhardi dan rombongan Darut Tauhid disambut langsung Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH. Mu’tamad, M.Pd, KH. Achidin Noor, MA. dan jajaran pengurus lainnya.
Selepas mengikuti sholat Jum’at di masjid Husnul Khotimah itu, Aa Gym diminta untuk menyampaikan tausiyah dihadapan tiga ribuan santri dan pengajar Pesantren berbasis dakwah dan tarbiyah ini.
Dengan penampilan khas berupa serban kepala dan gamis putihnya, Aa Gym memulai tausiyah dengan menyapa hadirin seraya mengajak mereka untuk berdzikir kepada Allah SWT.
Dengan penyampaian sederhana dan dialog-dialog yang menarik, para hadirin diajak untuk mengenal 4 ciri manusia yang akan mendapat Husnul Khotimah sebagai tema yang diangkatnya saat itu.
Diantara 4 ciri yang disampaikannya itu antara lain adalah sikap Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl yang langsung mampu dipahami oleh para hadirin.
“Hayyin itu secara sederhana artinya lahir batinnya tenang dan menenangkan, teduh dan meneduhkan,” ujarnya mengawali pembahasan dakwahnya.
Hati kita tidak tenang, kata Aa Gym, adalah ketika kita kebanyakan mikir, tapi kurang berdzikir.

Ia melanjutkan, Qorib artinya dekat, akrab, hangat, dan supel. Dan untuk memiliki ini seseorang harus memiliki sifat tawadhu dan rendah hati.
“Yang keempat, adalah sahl. Yaitu mudah dan memudahkan. Kita harus bisa menjadi orang yang memudahkan urusan orang lain dan jadi pemaaf,” ujarnya.
Dalam tausiyahnya ia juga berpesan kepada hadirin untuk tetap tenang menghadapi berbagai isu yang ada di Indonesia saat ini. Khususnya mengenai isu radikalisme yang tengah banyak diberitakan media.
“Wah sekarang kan ada pemberantasan radikalisme, ga usah cemas, ga usah kepikiran, itu mah bukan untuk kita, persis seperti di sebut eh gendut, ga usah tersinggung, kalau bukan gendut. Demikian pula kalau ada yang menyebut radikal, tenang wae, mungkin belum ngerti, mungkin perlu bukti,” selorohnya.
Aa Gym menutup tausiyah dengan doa bersama yang sangat khusyu, dalam menyentuh qalbu. Terlihat para santri Para hadirin yang hadir langsung tenggelam dalam rasa haru diiringi dengan petuah-petuah renungan yang disampaikan AA Gym.
Tidak sedikit juga dari mereka yang menitikkan air mata. Setelahnya pimpinan Ponpes Daarut Tauhid Bandung ini memohon pamit dan mengahirinya dengan salam kepada hadirin. (Nars)